Tuhan Maha Adil, pernyataan seperti itu mungkin
akan banyak disetujui dan tentu sedikit penolakan bila pun ada. Begitu juga
Tuhan Maha Pengampun, yang memberi pengampunan atas dosa – dosa hambanya sebagai jawaban atas doa yang telah
dipanjatkan. Di sisi lain, keyakinan bahwa setiap perbuatan akan dituntut
pertanggungjawabannya juga tidak dapat ditolak keberadaanya. Bahkan hali itu
menjadi dasar adanya kepercayaan kehhidupan setelah kematian, dimana hasil
setiap perbuatan di dunia dinikmati. Lalu bagaimana bila perbuatan buruk atau
dosa yang telah kita sadari dan mohon ampunkan lalu Tuhan mengampuni (setidaknya
dalam keyakinan), apakah kita juga akan tetap yakin mendapat hukuman dari dosa tersebut setelah kematian ? Lalu bagaimakah bila semua dosa
terampuni, masih yakinkah akan tetap adakah tempat pertanggungjawaban dosa
seperti Neraka?
Mahabharata
telah menjawabnya. Bahwa kebanyakan dosa
akan diminta pertanggungjawabannya dan sebagian lainnya tidak. Tuhan memberi
keadilan dengan menghukum pelaku dosa juga menunjukan kemurahannya dengan
memberi anugerah pengampunan sebagai sifatnya Maha Pengampun. Ada dosa yang
terampuni, ada dosa yang tak terampuni. Begitulah ketika Pandu menjelaskan tentang
pengampunan Rama atas perselingkuhan Dewa indra. Ada Dosa yangTuhan langsung
ampunkan hanya dengan memohon ampur dan ada Dosa yang hanya bisa diampunkan
dengan hukuman. Tergantung dosanya, kalau dosanya itu karna kesalahan, maka
cukup dengan mohon ampun tapi jika dosanya itu kejahatan maka perlu diberi
hukuman (neraka). Pandu mengakhirinya denganmenyatakan bahwa tidak semua dosa itu harus diberi
hukuman.
Komentar
Posting Komentar