Sebelum adanya penerapan ajaran cinta kasih ini tentu ada sebuah upaya untuk menumbuhkannya terlebih dahulu. Penerapan ajaran cinta kasih tidak akan berhasil jika kita tidak menumbuhkannya terlebih dahulu. Menumbuhkan rasa cinta kasih ini bisa dimulai dari diri sendiri yaitu dengan belajar menyayangi diri sendiri serta sanak family yang kita miliki, menjaga kerukunan dan keharmonisan dan mencegah diri melakukan tindakan-tindakan yang menimbulkan perselisihan. Berbhakti kepada orang tua serta menghargai dan menghormati orang lain serta mencintai lingkungan dengan kasih sayang termasuk binatang dan tumbuh-tumbuhan. Selain itu juga harus menumbuhkan kesadaran bahwa kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain sebagai patner kita dalam melangsungkan kehidupan ini. Selain itu untuk menumbuhkan kesadaran cinta kasih ini diperlukan sugesti-sugesti atau pengkonsepan pikiran bahwa setiap makhluk hidup dihuni oleh atman dan kita semua berasal dari yang satu atau Tat Twam Asi dan tentunya berbhakti kepada Brahman.
Jika kita melakukan hal tersebut dengan kasih sayang yang tulus maka niscaya keharmonisan akan tercapai.Jika kita sudah menumbuhkan rasa cinta kasih tersebut dalam diri kita sendiri maka kita juga harus menerapkannya kepada orang lain atau kepada masyarakat. Dengan menerapkan hal-hal yang positif termasuk menumbuh kembangkan perasaan cinta kasih kepada masyarakat niscaya kita bisa meminimalkan konflik dan kriminal yang marak terjadi serta menuju kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera. Hal yang paling mendasar dari ajaran cinta kasih ini adalah bakti, seperti yang dijelaskan oleh maharsi narada bahwa bhakti adalah sesungguhnya parama prema yaitu cinta kasih yang sejati, yang tertinggi. Kasih yang sejati digambarkan sebagai kasih seorang bapak, sanak saudara, sahabat serta didalam gurupuja adalah Brahman.
Wujud Ajaran cinta kasih ini meliputi tiga hal yaitu cinta kasih kepada tuhan, cinta kasih kepada sesama manusia serta cinta kasih kepada alam lingkungan.Wujud cinta kasih kita kepada tuhan dapat kita lakukan dengan berbhakti dan beryadnya dengan tulus iklas dan tidak menharapkan imbalan apapun, dengan ketulus iklasan tersebut maka cinta kasih akan bersemi di jagat raya ini. Dijaman kali yuga ini yajna adalah yang paling utama, karena dengan beryajna manusia bisa mengekspresikan rasa syukurnya dengan mempersembahkan sesuatu atau hasil dari kerja yang ia lakukan dan sebagai bentuk sujud bhakti kepada Brahman.Jaman globalisasi yang berkembang begitu pesatnya serta banyaknya kriminallitas yang terjadi menyebabkan ajaran cinta kasih ini sangat diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis.Wujud cinta kasih kepada sesama manusia dapat kita lakukan dengan saling menyayangi, mengasihi tidak melakukan perbuatan Himsa karma serta tidak menyakiti makhluk lain dan memegang teguh konsep Tat Twam Asi karena semua makhuk yang ada didunia in adalah mahkluk ciptanya dan Tuhan bersemayam didalamnya sebagai sang Atman. Dengan menerapkan ajaran cinta kasih ini dalam kehidupan bermasyarat niscaya kehidupan yang harmonis dapat dicapai.Wujud cinta kasih kepada alam lingkungan dapat kita lakukan dengan melestarikan serta menjaga lingkungan alam, penghijauan kembali atau reboisasi, tidak merusak hutan, tidak melakukan pembantaian terhadap hewan-hewan yang dilindungi ataupun yang tidak dilindungi. Sehingga dengan cinta kasih ini kehidupan yang harmonis dengan alam lingkungan akan terjadi sesuai dengan konsep Tri Hita Karana.
Jakarta, 25 Desember 2013
Dwi Arisetia
Komentar
Posting Komentar